Saat berinvestasi Anda harus mengeluarkan sejumlah uang atau sumber daya lainnya. Adapun tujuan dari cara investasi yaitu agar mendapat manfaat di masa depan. Contoh kecil dari investasi adalah menempuh pendidikan perguruan tinggi.
Menempuh perguruan tinggi berarti Anda menginvestasikan waktu Anda (sumber daya) dengan harapan mendapatkan gelar dan pekerjaan yang baik setelah lulus (manfaat masa depan).
Lalu apa itu Investasi? Dalam arti ekonomi, investasi adalah menciptakan kekayaan di masa depan dengan cara membeli suatu barang. Di bidang keuangan, investasi adalah mendapatkan penghasilan di masa depan dengan cara membeli aset moneter.
Dan untuk mendapat investasi yang menguntungkan nantinya akan dijual dengan harga lebih tinggi. Sementara itu, potensi akan menerima lebih banyak uang adalah alasan mengapa orang berlomba-lomba untuk investasi.
Bagaimana Investasi Menghasilkan Uang?
Sebagian besar investasi menghasilkan uang melalui apresiasi, pembayaran bunga atau dividen. Apresiasi berarti bahwa nilai suatu aset telah meningkat. Jika Anda membeli barang koleksi seharga $ 100 dan lima tahun kemudian bernilai $ 500, maka barang koleksi dihargai nilainya. Begitu pula dengan saham.
Saham yang diterbitkan oleh suatu perusahaan dapat meningkat nilainya selama beberapa tahun. Mungkin Anda telah membayar bunga atas pinjaman yang Anda ambil, baik itu pinjaman mahasiswa atau hipotek. Pembayaran bunga yang Anda bayar kepada pemberi pinjaman adalah bagaimana pemberi pinjaman memperoleh uang dari pinjaman itu (investasi).
Salah satu jenis jenis investasi yang menerapkan pembayaran bunga kepada investor adalah obligasi. Ketika Anda membeli obligasi, Anda meminjamkan uang kepada perusahaan atau pemerintah. Kemudian perusahaan atau pemerintah akan membayar pinjaman beserta bunganya. Dividen juga menerapkan pembayaran kepada investor, tetapi dilakukan oleh perusahaan yang saham atau ekuitasnya Anda miliki.
Perusahaan publik mengeluarkan saham untuk mengumpulkan uang dalam rangka kegiatan bisnis dan membiarkan investor membeli saham ini. Jika Anda memiliki saham di perusahaan, perusahaan dapat mengeluarkan pembayaran berupa dividen sebagai keuntungan yang didapat oleh perusahaan.
Resiko Berinvestasi
Meskipun berinvestasi dapat menghasilkan uang bukan berarti investasi tidak beresiko. Risiko terbesar dari macam macam investasi adalah:
1. Anda dapat kehilangan uang yang Anda investasikan
Tidak seperti tabungan atau giro yang nilainya dijamin oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), investasi tidak memiliki jaminan semacam itu.
2. Emosi Anda sendiri
Banyak investasi yang fluktuatif dalam jangka pendek, artinya nilai investasi mungkin banyak berfluktuasi selama satu hingga lima tahun. Selama resesi ekonomi, nilai investasi dapat turun secara drastis. Hal ini dapat menyebabkan berhenti investasi karena rasa takut atau panik.
Maka tak jarang para investor lebih memilih menjual saham saat harga jatuh terlalu rendah demi kenyamanan mereka.
Tentu saja terlalu banyak investor justru memperburuk keadaan. Jika semua orang berinvestasi maka tidak ada yang mengonsumsi. Jika tidak ada yang mengonsumsi, bisnis yang berorientasi konsumen seperti restoran dan perusahaan ritel akan menderita. Situasi seperti ini dapat menyebabkan PHK. Maka kuncinya adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara investasi dan konsumsi.
0 Komentar
Posting Komentar